Siapakah Charlie Chaplin? Kisah Aktor Film Bisu Legendaris

Charlie Chaplin adalah seorang aktor, sutradara, komposer, dan musisi yang secara luas dianggap sebagai salah satu bakat terbesar dalam sejarah perfilman.
Selama masa kejayaan karirnya di tahun 1920-an, 30-an, dan 40-an, Charlie Chaplin menjadi ikon dan dicintai di seluruh dunia.
Chaplin lahir pada tahun 1889 dari orang tua musisi yang berperan meletakkan dasar bagi karir keartisannya di kemudian hari.
Tak lama setelah kelahirannya, ayahnya menghilang, meninggalkan Chaplin dalam perawatan ibunya.
Tak berselang lama, ibunya juga harus dikirim ke rumah sakit jiwa sehingga Chaplin ditampung di panti asuhan.
Pada tahun 1910, Charlie Chaplin tiba di New York dan bertekad untuk menjadi terkenal.
Impiannya menjadi kenyataan saat dia menandatangai kontrak dengan studio utama era film bisu dan mendapatkan penghasilan yang layak.
Selain dikenal karena keahliannya di layar, Charlie Chaplin juga merupakan pengusaha yang cerdik.
Pada tahun 1919, dia mendirikan United Artists dengan beberapa bintang terkenal lainnya. Tujuan dari perkumpulan ini adalah untuk menjamin kelancaran profesi artis dan agar mereka mendapatkan hak-hak yang seharusnya.
Chaplin juga dikenal sebagai salah satu aktor pertama yang memasarkan dirinya sekaligus persona filmnya yang dikenal sebagai “The Tramp.”
Chaplin menjadi begitu terkenal sehingga semua film yang menyertakan namanya akan banyak ditonton orang.
The Tramp mungkin diciptakan secara kebetulan dan berhasil menjadi simbol abadi dalam film abad ke-20.
Sebagai Tramp, Charlie Chaplin tampak berkumis, mengenakan pakaian longgar dan lusuh, memakai derby hat dan sepatu khas, serta membawa tongkat bambu fleksibel.
Dalam era film bisu, performa The Tramp terutama didukung oleh gerak tubuh jenaka. Ketika Charlie Chaplin mulai tampil dalam film-film dengan suara, dia menambahkan musik dan bernyanyi pada penampilannya.
Rumor menyatakan bahwa gerak Mickey Mouse, ikon film kartun Amerika, dimodelkan pada gerakan The Tramp.
Beberapa film Chaplin yang terkenal meliputi The Kid (1921), Modern Times (1936), dan The Great Dictator (1940).
Meskipun karyanya sering sentimental dan nampak jenaka, beberapa karya Chaplin sebenarnya cukup politis.
The Great Dictator, misalnya, memparodikan Hitler dan Mussolini sekaligus mengkritik Amerika Serikat yang tidak terlibat dalam pergolakan di Eropa yang semakin memanas.
Meskipun Chaplin tidak pernah secara positif terlibat dengan Partai Komunis, dia dikaitkan dengan sejumlah aktivis terkemuka Komunis Amerika.
Hal ini menyebabkan dia dikucilkan di era 1930-an hingga 1940-an atas sponsor House Unamerican Activities Committee.
Ketika Chaplin meninggalkan Amerika Serikat untuk mengunjungi Eropa pada tahun 1952, berbagai upaya dilakukan untuk mencabut visa masuk kembalinya.
Chaplin memilih untuk tidak kembali ke Amerika Serikat untuk kemudian menetap di Eropa.
Pada tahun 1975 dia mendapatkan gelar kebangsawanan dari Kerajaan Inggris sehingga namanya menjadi menjadi Sir Charles Spencer Chaplin.
Ketika Chaplin berkunjung kembali ke Amerika pada tahun 1972, dia menerima sejumlah penghargaan sebagai pengakuan atas kontribusinya pada sejarah film dan Hollywood.
Chaplin meninggal pada tahun 1977 karena sebab alami. Dia meninggalkan berbagai karya yang tetap abadi hingga saat ini.

0 comments:

Post a Comment