Alga Hijau: 11 Fakta Menarik tentang Ganggang Hijau

Ganggang adalah kelompok besar organisme sederhana dan primitif, yang bisa berupa uniseluler atau multiseluler.
Kebanyakan ganggang bersifat autotrophic yang berarti dapat melakukan fotosintesis.
Ganggang mengandung klorofil namun tidak memiliki batang, akar, dan daun sejati seperti yang dimiliki tumbuhan pada umumnya.
Ganggang tertentu memiliki sifat mixotrophic yaitu memperoleh energi dari fotosintesis dan sumber lainnya.
Sebagai contoh, beberapa alga melakukan fotosintesis sekaligus mengambil bahan organik terlarut melalui proses osmosis untuk memperoleh energi.
Terdapat beberapa jenis ganggang, seperti ganggang biru-hijau, ganggang merah, ganggang hijau, dan ganggang coklat.
Dari semua jenis ganggang, ganggang hijau merupakan kelompok besar yang terdiri dari organisme uniseluler dan multiseluler.
Apa itu Ganggang Hijau?
Sebagian besar anggota ganggang hijau memiliki kloroplas.
Kloroplas tersebut mengandung pigmen klorofil ‘a’ dan ‘b’ yang memberikan warna hijau terang.
Sebagian ganggang hijau uniseluler hidup sebagai sel tunggal, sementara yang lain membentuk koloni atau filamen panjang.
Banyak spesies ganggang hijau memiliki flagela, suatu organela mirip cambuk yang digunakan untuk bergerak.
Umumnya, setiap sel dari koloni memiliki dua flagela yang membantu seluruh koloni untuk bergerak.
Di sisi lain, beberapa spesies ganggang hijau tidak bergerak karena tidak memiliki flagela.
Namun, sebagian besar ganggang hijau tetap memiliki flagela setidaknya dalam satu bagian siklus hidup mereka.
Fakta tentang Ganggang Hijau
Terdapat beberapa fakta menarik tentang ganggang hijau. Berikut adalah diantaranya:
1. Terdapat sekitar 7.000 spesies ganggang hijau yang bisa ditemukan di perairan tawar atau laut dan juga di tempat-tempat lembab. 
2. Dalam kerangka evolusi, ganggang hijau dianggap sebagai cikal bakal tumbuhan modern yang didasarkan pada analisa senyawa yang ditemukan dalam klorofil.
3. Dari semua ganggang hijau, anggota ordo Charales dianggap sebagai kerabat terdekat tumbuhan dengan kelas lebih tinggi.
4. Hampir semua ganggang hijau memiliki kloroplas yang mengandung klorofil ‘a’ dan ‘b’. Klorofil bertanggung jawab terhadap warna hijau pada ganggang ini.
5. Salah satu jenis ganggang hijau paling terkenal adalah Volvox. Volvox membentuk koloni bola dengan setiap sel dari koloni memiliki dua flagela.
6. Chlorella merupakan ganggang hijau lain yang juga banyak dikenal yang bisa ditemukan di dalam hydra, siliata, dan beberapa hewan lainnya sebagai endosimbion.
Endosimbion adalah organisme yang hidup di dalam tubuh atau sel organisme lain dan membangun hubungan simbiotik atau ‘endosimbiosis’.
7. Ganggang hijau jenis Trebouxia dan Pseudotrebouxia sering ditemukan bersimbiosis dengan jamur. Lichen merupakan organisme komposit yang dihasilkan dari hubungan simbiosis ini.
8. Spirogyra, Zygnema, dan Mougeotia adalah beberapa jenis ganggang hijau lain yang umum ditemukan pada permukaan kolam air tawar dan parit.
Jenis ganggang tersebut berkembang biak cepat membentuk semacam lapisan hijau yang memenuhi permukaan air.
9. Ganggang hijau dapat bereproduksi baik secara aseksual dan seksual.
10. Reproduksi aseksual berlangsung ketika sel induk membelah menjadi dua bagian kemudian tumbuh menjadi organisme dewasa.
Cara lain, sel induk terbagi menjadi beberapa fragmen yang kemudian tumbuh menjadi organisme dewasa.
Beberapa jenis ganggang hijau juga bereproduksi melalui spora sebagai sarana reproduksi aseksual.
11. Reproduksi seksual terjadi melalui penyatuan gamet dengan ukuran identik atau berbeda. Beberapa ganggang hijau seperti Spirogyra bereproduksi dengan metode konjugasi.

0 comments:

Post a Comment