Seni datang dalam berbagai bentuk dan dibuat untuk berbagai tujuan.
Salah satu contoh aneh seni adalah gargoyle.
Gargoyle berwujud makhluk jelek dari batu yang biasa terdapat pada puncak gereja Eropa dari abad pertengahan.
Gargoyle berasal dari kata Perancis Lama “gargouille” dan kata Latin “gurgulio.”
Awalnya, gargoyle hanyalah fitur arsitektur yang digunakan untuk mengarahkan air keluar dari sebuah bangunan.
Orang-orang Yunani dan Romawi umum menggunakan kayu atau tembikar untuk keperluan tersebut.
Pada abad ke-13, batu mulai menggantikan penggunaan kayu dan tembikar.
Karena
batu harus dibentuk agar dapat berfungsi sebagai pengarah air, maka
akhirnya para perancang mengukir berbagai fitur dekoratif pada batu
tersebut.
Inilah yang kemudian disebut sebagai gargoyle, patung dari batu yang diukir membentuk berbagai makhluk aneh dan fantastis.
Sementara gargoyle menjadi bagian dari konstruksi bangunan abad pertengahan, namun kebanyakan gargoyle ditemukan pada gereja.
Mengapa
seseorang menaruh sesuatu yang begitu mengerikan, begitu menakutkan,
dan sering begitu tampak jahat pada bangunan religius?
Sejarawan
seni Perancis, Émile Malé, yang melakukan studi tentang seni Gothic
Perancis berpendapat gargoyle hanya digunakan sebagai dekorasi tanpa
makna tertentu.
Namun tidak semua setuju dengan pendapat ini. Sebagian ahli berpendapat bahwa gargoyle merupakan peninggalan pagan.
Mirip gargoyle, banyak dewa pagan diwakili oleh makhluk berwujud setengah manusia dan setengah hewan.
Agar gereja bisa mengkonversi sebanyak mungkin orang pagan, mereka harus dibuat merasa lebih nyaman.
Sebagian
besar orang yang datang ke gereja pada abad pertengahan masih buta
huruf dan terbiasa dengan penggunaan simbol-simbol visual dalam ibadah
mereka, terutama jika mereka baru dikonversi dari pagan.
Karena itu, sebagian ahli berpendapat gargoyle digunakan sebagai pengingat visual dari bahaya kejahatan yang perlu diwaspadai.
Sebagian lain berpendapat bahwa gargoyle digunakan untuk menangkal kejahatan.
Gargoyle
dimaksudkan untuk menakut-nakuti roh jahat yang datang, atau
dimaksudkan untuk menunjukkan iblis yang lewat bahwa roh-roh jahat sudah
bekerja di sana sehingga tidak perlu bagi iblis untuk masuk.
Pendapat
lain menyatakan bahwa gargoyle ditempatkan pada bangunan gereja hanya
untuk menunjukkan keseimbangan antara keburukan dan keindahan.
Menarik
untuk dicatat bahwa sementara gargoyle kebanyakan digambarkan sebagai
makhluk menakutkan terutama sebelum abad ke-15, sebagian yang lain hanya
berupa ekspresi berlebihan atas wajah atau suatu pose.
Apapun alasannya, gargoyle tetap menjadi bentuk seni aneh dari arsitektur Gothic.
1 comments:
hi...saya abdul, amel yang saya tanyakan adalah apa kelemahan mengalahkan makhluk gargoyle tersebut, mohon kirimkan jawaban anda
Post a Comment