Siapakah Charles Darwin? Kisah Sang Penggagas Teori Evolusi

Charles Darwin (1809-1882) tidak diragukan lagi merupakan salah satu cendekiawan paling berpengaruh sepanjang masa.
Konsep dan teorinya tentang evolusi telah mengubah pemahaman manusia atas keanekaragaman spesies di bumi.
Buku Darwin tentang evolusi, On the Origins of Species, yang diterbitkan tahun 1859, pada awalnya banyak mendapat penentangan dari komunitas agama di Eropa.
Teori yang dikemukakan Darwin bahwa manusia dan makhluk lain mengalami evolusi, bertentangan dengan iman Kristen bahwa manusia secara khusus diciptakan oleh Tuhan menurut gambaran-Nya.
Meskipun teori evolusi kini diajarkan di sebagian besar sekolah-sekolah umum, sebagian orang masih merasa Darwin sesat dalam penjelasannya.
Keluarga Darwin dapat digambarkan sebagai pemikir bebas. Mereka memiliki keyakinan Unitarian, meskipun Darwin dibaptis di Gereja Anglikan.
Pada awalnya Darwin berkeinginan mengikuti jejak ayahnya menjadi dokter, tetapi segera berkesimpulan dunia medis, terutama operasi, terlalu mengerikan baginya.
Di University of Edinburgh, minat Darwin dalam sejarah alam menemukan puncaknya.
Ayah Darwin tidak senang dengan minat anaknya dan memilih mendaftarkan Darwin di Christ’s College agar dididik menjadi seorang pendeta Anglikan.
Karena bukan merupakan minatnya, Darwin menjalani kuliah tidak terlalu serius, namun tetap mampu lulus dan mendapatkan gelar.
Dia tidak pernah secara resmi menjadi pendeta dan justru mengambil pekerjaan sebagai salah satu awak kapal HMS Beagle.
Pelayaran pertama HMS Beagle menempuh waktu lima tahun. Sepanjang perjalanan, Darwin menghabiskan banyak waktu mengumpulkan fosil dan mempelajari spesies berbagai hewan.
Teori-teorinya tentang evolusi hewan mulai menampakkan bentuk saat dia mempelajari berbagai hewan, terutama di Kepulauan Galapagos.
Dia mencatat burung di Galapagos memiliki morfologi sangat mirip dengan sedikit perbedaan tergantung pada pulau di mana mereka tinggal.
Semakin dalam Darwin mempelajari perbedaan spesies, dia menjadi lebih yakin bahwa spesies dipengaruhi oleh lingkungan dan berevolusi agar dapat bertahan hidup di lingkungan yang baru.
Teori ini mendapatkan penguatan saat Darwin membaca buku karya Alfred Russel Wallace yang berbicara tentang seleksi alam.
Kedua ilmuwan ini memutuskan menerbitkan temuan mereka bersama-sama pada tahun 1859, namun Darwin tidak bisa sering muncul di muka publik untuk mempertahankan teorinya.
Kematian seorang putranya dan kondisi kesehatan yang memburuk membuat Darwin tidak bisa sering muncul ke ruang publik.
Para penentangnya sering mengolok-olok bahwa manusia yang berasal dari kera merupakan suatu kemustahilan.
Namun, selain pihak yang tidak setuju, pendukung teori Darwin juga semakin banyak. Mereka tidak menganggap pemikiran Darwin bertentangan dengan ajaran agama.
Setelah kesehatannya kembali pulih, Darwin terus berusaha menyempurnakan teorinya selama 22 tahun sisa hidupnya.
Dia selalu bersemangat membaca perdebatan tentang teori-teorinya. Teori Darwin lantas mendapatkan konfirmasi dari hasil penelitian Gregor Mendel dalam genetika.
Karya Darwin terus memiliki pengaruh luar biasa pada pemikiran modern, meskipun beberapa aspek mengenai teorinya mendapatkan penyempurnaan dan revisi oleh ilmuwan modern.
Misalnya, teori Stephen Jay Gould tentang evolusi “lompatan-terikat” sering menggantikan teori awal bahwa evolusi merupakan proses bertahap dan selektif.

Biografi Amerigo Vespucci: Kisah Penjelajah Amerika Selatan

Amerigo Vespucci adalah seorang pelaut yang memimpin sejumlah ekspedisi untuk mengeksplorasi Amerika Selatan.
Dia menjelajahi pantai timur Amerika Selatan antara tahun 1499 hingga 1502.
Perjalanan Vespucci secara luas dikenal di seluruh Eropa setelah catatan perjalanannya diterbitkan.
Pada tahun 1507, seorang kartografer bernama Martin Waldseemüller berhasil merevisi peta dunia termasuk memasukkan benua baru yang dipetakan Vespucci dan menamakannya Amerika, mengambil nama depan sang penjelajah.
Vespucci ditugaskan oleh Raja Ferdinand dari Spanyol untuk mendirikan sekolah untuk navigator, melakukan standarisasi dan modernisasi teknik navigasi, dan mengembangkan metode akurat untuk menentukan bujur.
Terdapat kontroversi yang mengatakan bahwa Amerigo Vespucci berusaha menyaingi nama besar Christopher Columbus.
Amerigo Vespucci adalah pelaut kelahiran Italia yang dididik oleh pamannya dan diperkenalkan ke dunia pelayaran dan perdagangan.
Bisnis perdagangan membawanya ke Portugal dan disanalah dia mulai berlayar ke berbagai tempat yang jauh.
Sebagai seorang navigator terampil, Vespucci secara konsisten berusaha menempuh rute terpendek ke Asia, sekaligus memetakan seluruh Amerika Tengah dan Selatan, Venezuela serta Brasil.
Dia memulai eksplorasi di berbagai daerah di Amerika Selatan ketika bekerja untuk dua bersaudara Lorenzo de ‘Medici dan Giovanni.
Vespucci kemudian pindah ke Spanyol pada tahun 1492. Disana dia memperoleh gelar ‘Kepala Navigasi dari Spanyol’ atau ‘Piloto Mayor de Indias’ pada 1508 dan ditugaskan melakukan perencanaan pelayaran.
Amerigo Vespucci mengabadikan eksplorasinya ke Dunia Baru dalam dua surat.
Kedua surat tersebut lantas diterbitkan. Surat pertama diberi judul Mundus Novus atau Dunia Baru yang pada awalnya dikirim dari Lisbon ke Lorenzo di Pierfrancesco de ‘Medici. Surat ini menggambarkan perjalanannya ke Amerika Selatan antara tahun 1501 dan 1502.
Surat kedua diberi judul ‘Lettera di Amerigo Vespucci delle isole nuovamente trovate di quattro suoi viaggi’ atau disingkat ‘Lettera al Soderini’, yang terutama berisi kisah penemuan kepulauan baru di lepas pantai Dunia Baru.
Surat ini ditujukan kepada Piero Soderini dan dicetak pada tahun 1504, menyoroti perjalanan Vespucci di Amerika antara tahun 1497 hingga 1504.
Antara tahun 1499 dan 1500, Amerigo Vespucci dan Alonso de Ojeda berlayar untuk menentukan rute di sekitar ujung selatan Afrika menuju Samudera Hindia.
Namun, kerja ini berakhir saat kedua penjelajah mencapai apa yang sekarang kita kenal sebagai Guyana.
Vespucci terus berlayar ke selatan dan menemukan Sungai Amazon, Trinidad, dan Sungai Orinoco.
Dia akhirnya mengambil rute Hispaniola untuk kemudian kembali ke Spanyol.
Setelah itu, pada pelayaran yang dipimpin oleh Gonçalo Coelho antara tahun 1501 dan 1502, Vespucci dalam suratnya mengklaim bahwa awak kapal berlayar ke Cape Verde, kemudian pantai Brasil dan akhirnya ke teluk Rio de Janeiro.
Namun, klaim tersebut diselimuti oleh kontroversi karena muara Río de la Plata tidak disebutkan sama sekali.
Setelah melakukan berbagai eksplorasi, Amerigo menjadi Master Navigator di Seville dan terus memegang posisi itu sampai kematiannya pada tahun 1512.
Tekadnya untuk pengembangan buku dan peta tentang navigasi tak tertandingi.
Perhitungan Vespucci tentang jarak sebagian besar didasarkan pada pergerakan Mars dengan Bulan.
Tulisan yang diterbitkan Vespucci merupakan sumber kaya informasi tentang budaya masyarakat pribumi yang dia temui selama penjelahan hingga deskripsi daerah baru yang dijelajahinya.

Apa itu Sharm el-Sheikh? Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya

Sharm el-Sheikh atau yang dikenal pula sebagai “Sharm” adalah kota di Mesir yang terletak di ujung selatan Semenanjung Sinai, di wilayah Suia Janub.
Kota ini berlokasi di antara Laut Merah dan Gunung Sinai di atas Selat Tiran di Teluk Aqaba.
Pada paruh terakhir abad ke-20, Sharm el-Sheikh berkembang dari sebuah desa nelayan yang tenang menjadi tujuan wisata mewah bertaraf dunia dan menjadi tuan rumah berbagai pertemuan internasional.
Lokasi Sharm el-Sheikh membuatnya diinginkan oleh banyak pihak dan menjadi objek perebutan selama abad ke-20.
Wilayah ini pernah berada di bawah kendali Israel pada tahun 1956 selama konflik Sinai untuk kemudian dikembalikan lagi ke Mesir pada tahun 1957.
Israel kembali menduduki Sharm el-Sheikh pada tahun 1967 selama Perang Enam Hari. Pada tahun 1982, wilayah tersebut kembali di bawah kendali Mesir.
Sejak saat itu, Mesir secara agresif melakukan pembangunan di Sharm el-Sheikh dengan visi menjadikannya tujuan wisata utama di kawasan itu.
Dalam rencana pengembangan kota, pariwisata memang dijadikan industri primer Sharm el-Sheikh.
Lanskap Sharm el-Sheikh dikenal unik dan menakjubkan dengan pegunungan yang menjulang di tengah hamparan padang gurun.
Selain itu, garis pantai yang panjang, air laut yang bersih, dan musim dingin yang hangat membuat wilayah ini menjadi tujuan wisata populer.
Suhu musim dingin rata-rata di Sharm el-Sheikh berkisar antara 15-35 °C, sedangkan pada musim panas suhu berkisar 20-45 °C.
Scuba diving dan snorkeling adalah dua kegiatan yang paling populer. Hal ini didukung oleh terumbu karang terkenal, yang disebut-sebut menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
Sharm el-Sheikh menawarkan 250 terumbu karang dan lebih dari 1000 spesies ikan karena pasokan besar plankton dan adanya 800 m dinding karang.
Tiran dan Ras Mohammed merupakan lokasi menyelam paling populer. Pantai Na’ama juga dikenal karena keindahannya.
Selain olahraga air, banyak orang datang ke Sharm el-Sheikh karena tersedianya lapangan golf, trek bersepeda, dan trek unta.
Untuk wisatawan berkantong tebal, kota ini menawarkan banyak hotel bintang tiga dan empat, resort mewah, tempat belanja kelas dunia, dan kehidupan malam yang dinamis.
Selain industri pariwisata, Sharm el-Sheikh juga dikenal sebagai “Kota Perdamaian” yang menjadi tuan rumah berbagai konferensi dan KTT perdamaian, serta pertemuan-pertemuan politik dan keuangan yang dihadiri oleh para pemimpin dunia.

Kepulauan Cayman: Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya

Kepulauan Cayman (Cayman Islands) terletak di bagian barat Laut Karibia.
Gugus kepulauan ini meliputi berbagai pulau seperti Cayman Brac, Grand Cayman, dan Little Cayman, yang secara kolektif merupakan wilayah Inggris.
Moto dari Kepulauan Cayman adalah “He hath founded it upon the seas.”
Kepulauan ini menjadi salah satu tujuan utama untuk scuba diving di seluruh dunia.
Sejarah Kepulauan Cayman bisa dilacak kembali hingga abad ke-16.
Pada tahun 1503, Christopher Columbus menemukan kepulauan ini saat melakukan penjelahan ke Dunia Baru.
Setelah menemukan penyu di yang menghuni kepulauan, Columbus lantas menamakan wilayah tersebut sebagai kepulauan Las Tortugas.
Pada tahun 1586, seorang pelaut Inggris bernama Francis Drake juga singgah di pulau yang sama.
Dia lantas menamakan pulau ini dengan nama caiman yang merupakan kata Neo-Taino yang berarti buaya.
Pada tahun 1670, Inggris merebut Kepulauan Cayman beserta Jamaika. Melalui Perjanjian Madrid, pulau-pulau tersebut diserahkan ke Inggris.
Inggris memerintah kepulauan Cayman dan Jamaika sebagai satu koloni sampai tahun 1962, ketika Jamaica merdeka.
Setelah itu, Kepulauan Cayman mendapatkan status sebagai British Overseas territory.
Saat ini, Kepulauan Cayman menjadi salah satu wilayah dengan tingkat kemakmuran berada diatas wilayah lain di Karibia.
Kemakmuran ini sebagain besar didukung oleh pariwisata dan industri perbankan yang dikenal secara internasional.
Jutaan orang mengunjungi kepulaun ini setiap tahunnya, dengan sekitar 99 persen dari mereka memilih untuk berlibur di Grand Cayman.
George Town, terletak di Grand Cayman, adalah ibu kota Kepulauan Cayman. Kota ini merupakan pelabuhan kapal pesiar populer yang disinggahi hingga 22.000 turis setiap harinya.
Grand Cayman terkenal di seluruh dunia karena Seven Mile Beach yang dianggap sebagai salah satu pantai terbaik di dunia.
Di sepanjang Seven Mile Beach terdapat berbagai resor populer yang siap memanjakan pengunjung.
Namun tidak berarti atraksi hanya terdapat di Grand Cayman. Pulau lain seperti Cayman Brac memiliki koleksi museum serta mercusuar yang menarik wisatawan.
Selain itu, Little Cayman merupakan pulau tempat konservasi burung terkenal yang bernama Red-Footed Booby Bird Nature Reserve.
Kebanyakan orang melakukan perjalanan ke Kepulauan Cayman dari Desember hingga pertengahan April.
Namun, tarif hotel bisa sangat tinggi di musim tersebut ditambah pantai yang padat pengunjung.
Itu sebab, sebagian orang memilih mengunjungi Cayman pada musim panas saat tarif hotel bisa 40% lebih rendah dan suasana pantai yang lebih lengang.

Sejarah Perancis: 3 Penyebab Revolusi Perancis

Revolusi Perancis dimulai ketika kaum revolusioner menyerbu penjara Bastille.
Pada abad ke-18, Bastille merupakan penjara yang diperuntukkan bagi tahanan politik.
Bastille diserbu pada tanggal 14 Juli 1789 dan menjadi momen penanda dimulainya Revolusi Perancis.
Perasaan marah, rasa tertindas, dan kebencian terhadap kerajaan telah tumbuh di tengah-tengah masyarakat Perancis untuk waktu yang lama.
Beberapa penyebab yang mendasari Revolusi Perancis adalah terjadinya ketidakadilan, kemiskinan, dan kekurangan pangan.
Pada abad 18, Perancis merupakan negara yang diperintah oleh feodalisme.
Salah satu konsekuensinya, tidak terdapat kontrol keuangan negara yang memadai sehingga Perancis terjebak dalam utang dalam jumlah besar.
Masyarakat Prancis pada abad ke-18 dibagi menjadi tiga golongan. Golongan pertama terdiri dari pemuka agama. Banyak diantara mereka merupakan orang kaya dan pemilik tanah.
Golongan kedua adalah kelas istimewa lain yang terdiri atas kaum bangsawan yang memiliki posisi tinggi sekaligus pengaruh besar.
Sedangkan golongan ketiga adalah rakyat kebanyakan yang tidak memiliki kekayaan serta pengaruh.
Meskipun kebanyakan rakyat hidup miskin, mereka masih diharuskan membayar pajak yang tinggi oleh pemerintah.
Hal ini pada akhirnya memicu ketidakpuasan dan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya revolusi Perancis.
Enlightment (pencerahan) juga sering dianggap sebagai salah satu penyebab Revolusi Perancis.
Enlightment merupakan masa ketika orang mulai menyadari bahwa menggunakan akal tidak melanggar agama.
Di tengah-tengah orang yang frustrasi dan tidak puas terhadap pemerintah, popularitas filsuf yang mendorong orang untuk berpikir kritis dan bebas semakin meningkat.
Ide tentang kebebasan dan kesetaraan menginspirasi masyarakat untuk memperjuangkan keyakinan tersebut.
Masalah kelaparan juga memperburuk keadaan. Akibat sektor pertanian yang salah urus, terjadi banyak kegagalan panen sehingga masyarakat pedesaan pindah ke Paris untuk mencari kerja.
Semua gabungan faktor-faktor tersebut memicu terjadinya Revolusi Perancis yang bersejarah.
Kaum revolusioner akhirnya berhasil menumbangkan raja Louis XVI yang berkuasa pada saat itu.

Bagaimanakah sejarah museum Louvre di Paris?

Louvre pada awalnya dirancang oleh seorang pria Perancis bernama Philip Augustus II pada abad ke-12.
Pada awalnya, Louvre dibuat sebagai benteng pertahanan.
Benteng ini lantas diperluas sedikit demi sedikit hingga menjadi istana tempat bersemayam raja-raja Perancis.
Pada tahun 1682, Louis XIV memutuskan pindah ke Istana Versailles sebagai tempat kediamannya sehingga Louvre berubah fungsi menjadi tempat penyimpanan berbagai koleksi kerajaan.
Selama Revolusi Prancis, Louvre diubah menjadi museum untuk menyimpan berbagai benda berharga.
Saat ini, terdapat hampir 35.000 objek dari tahun 6000 SM hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas 60.600 meter persegi.
Sejak tahun 2008, koleksi museum dibagi menjadi delapan kelompok besar: Egyptian Antiquities; Near Eastern Antiquities; Greek, Etruscan, and Roman Antiquities; Islamic Art; Sculpture; Decorative Arts; Paintings; Prints and Drawings.
Saat ini, Louvre menjadi salah satu museum terbesar dan paling banyak dikunjungi di dunia.
Monalisa, salah satu lukisan paling terkenal karya Leonardo Da Vinci disimpan di dalam museum ini.

Apa itu Pangaea? Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya

Sekitar 345 juta tahun yang lalu, selama periode Devonian dan Karbon di era Paleozoic, gerakan tektonik menyebabkan tiga benua utama (Gondwana, Euramerica, dan Siberia) menyatu.
Benua super yang kemudian terbentuk dinamakan sebagai Pangaea atau Pangea.
Pangaea berasal dari kata Yunani yang berarti “semua daratan” merupakan gabungan benua berbentuk seperti huruf C dan membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan.
Samudera di sekeliling Pangaea disebut Panthalassa, sedangkan laut di lekukan huruf C dikenal sebagai Tethys.
Pembentukan Pangaea turut memicu terbentuknya Pegunungan Appalachian di Amerika, Pegunungan Atlas di Afrika, dan Pegunungan Ural di Rusia.
Pangaea juga menjadi benua tempat hidup dinosaurus sekaligus menjadi saksi atas kepunahan massal kehidupan di bumi.
Serangga dan reptil masih memulai kehidupannya pada tahap awal saat benua super ini terbentuk. Tanah ditutupi dengan pohon-pohon besar primitif, pakis, serta pohon pinus atau pohon berdaun jarum.
Pada sekitar 280 juta tahun lalu, mendekati akhir periode Permian, mamalia mirip reptil mulai muncul di bumi.
Namun sayangnya, dalam sekejap, secara misterius sebagian besar kehidupan di bumi mendadak lenyap.
Banyak teori berusaha menjelaskan apa yang terjadi pada akhir periode Permian dan awal periode Triassic sekitar 252 juta tahun yang lalu ketika 95% spesies laut dan darat punah.
Dikenal sebagai Great Dying atau kepunahan Permian-Triassic, fenomena global ini membingungkan sekaligus membuat penasaran para ilmuwan.
Banyak penjelasan diajukan berkisar dari supernova hingga akibat terbentuknya vulkanik Siberian Trapp.
Dua puluh lima juta tahun kemudian, bumi masuk ke dalam era Mesozoikum yang berlangsung mulai 248 juta hingga 65 juta tahun yang lalu.
Era Mesozoikum terdiri dari tiga periode yaitu Triassic, Jurassic, dan Cretaceous.
Meskipun Pangaea sudah mulai terpecah, namun super benua ini masih berkesempatan menyaksikan satu lagi peristiwa besar di bumi yaitu Jaman Reptil.
Periode Triassic tidak hanya menjadi saksi kemunculan kura-kura dan mamalia pertama, tetapi juga menjadi saat kemunculan dinosaurus yang akan menguasai bumi selama 150 juta tahun berikutnya.
Dinosaurus awal masih berukuran kecil, namun pada periode Jurassic yang diikuti kemunculan burung pertama, dinosaurus semakin bervariasi dan berkembang menjadi binatang berukuran sangat besar.
Akhirnya Pangaea perlahan-lahan mulai terpisah di akhir periode Triassic dan awal Jurassic sekitar 200 juta tahun yang lalu.
Pada akhir era Mesozoikum atau pada periode Cretaceous, tanaman berbunga serta primata mulai muncul di bumi.
Pada akhir periode ini atau sekitar 65 juta tahun lalu, benua-benua mulai bergerak ke posisinya saat ini yang diiringi dengan kepunahan dinosaurus secara tiba-tiba.
Meskipun bukan satu-satunya superbenua, Pangaea merupakan yang paling menarik dalam konteks evolusi.