Apakah Hari Raya Yom Kippur? Fakta, Sejarah & Informasi Lain


Yom Kippur merupakan hari pertobatan dan menjadi salah satu hari raya agama Yahudi (Yudaisme).
Yom Kippur berlangsung sepuluh hari setelah awal tahun baru Yahudi pada Rosh Hashanah.
Hari raya ini juga menandai akhir dari periode empat puluh hari yang disebut Elul yang dianggap sebagai empat puluh hari masa pertobatan.
Saat Yom Kippur, semua penganut agama Yahudi tidak bekerja dan menghabiskan sebagian besar waktu di kuil atau sinagog.
Banyak penganut Yahudi juga melakukan puasa pada hari itu yang berakhir saat matahari terbenam.
Yom Kippur pada dasarnya merupakan hari terakhir untuk meminta pengampunan kepada Tuhan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Pada hari-hari sebelum Yom Kippur, pemeluk Yahudi dianjurkan meminta maaf kepada semua orang yang mungkin telah tersakiti atau membuat kesalahan.
Hal ini penting karena Tuhan hanya akan mengampuni dosa atas kesalahan pada orang lain setelah orang tersebut memberikan maaf.
Sedangkan Tuhan akan langsung mengampuni dosa manusia yang diperbuat langsung terhadap-Nya.
Tidak seperti bentuk pengampunan soliter dalam tradisi Katolik, permintaan ampun kepada Tuhan dilakukan dengan cara kolosal selama layanan Yom Kippur.
Aspek lain dari layanan Yom Kippur termasuk menyanyikan Kol Nidre tiga kali. Setelah itu, para penganut Yahudi melakukan pengakuan bersama-sama.
Ritual lantas diikuti dengan jam terakhir berada di sinagog yang disebut Neilah. Hal ini pada dasarnya digunakan sebagai pengingat sebelum tiba masa Elul berikutnya saat mereka bisa melakukan pengakuan dosa lagi.
Prosesi Yom Kippur berakhir dengan pernyataan oleh semua yang hadir: “Tahun depan di Yerusalem”.
Yerusalem mewakili tempat perdamaian, di mana jiwa-jiwa beristirahat. Tempat ini juga mengacu pada waktu ketika orang-orang Yahudi diperbudak di Mesir.
Selesainya Yom Kippur menandai umat Yahudi yang telah membuat penebusan kepada Tuhan dan kini menjadi pribadi yang bersih kembali.

0 comments:

Post a Comment