Dengan sejarah yang merentang lebih dari seribu tahun, upacara minum teh telah menjadi bagian penting bagi kebudayaan jepang.
Di Jepang, upacara minum teh dikenal sebagai ‘Chanoyu’ atau ‘Chado’, berkembang terutama dari pengaruh Buddhisme Zen.
Upacara minum teh bermula dari kebiasaan minum Matcha, yang merupakan teh hijau bubuk.
Upacara minum teh digunakan mulai dari pertemuan informal hingga untuk acara resmi yang berlangsung hingga beberapa jam.
Gaya penyajian upacara minum teh Jepang sangat berbeda, tergantung pada waktu dan musim.
Penyajian
dengan Kama (ketel besi) yang dipanaskan pada tungku biasanya dilakukan
pada musim panas, sedang pada musim dingin, teh disajikan dalam
perapian cekung (Ro).
Teh yang disajikan bisa encer atau kental,
dengan hanya menggunakan daun teh berkualitas terbaik. Teh encer
memiliki volume air 3 kali lebih banyak dibanding teh kental.
Upacara minum teh bermula dari kebiasaan minum Matcha, yang merupakan teh hijau bubuk.
Upacara minum teh digunakan mulai dari pertemuan informal hingga untuk acara resmi yang berlangsung hingga beberapa jam.
Gaya penyajian upacara minum teh Jepang sangat berbeda, tergantung pada waktu dan musim.
Penyajian
dengan Kama (ketel besi) yang dipanaskan pada tungku biasanya dilakukan
pada musim panas, sedang pada musim dingin, teh disajikan dalam
perapian cekung (Ro).
Teh yang disajikan bisa encer atau kental,
dengan hanya menggunakan daun teh berkualitas terbaik. Teh encer
memiliki volume air 3 kali lebih banyak dibanding teh kental.
Dalam
sebuah upacara resmi, para tamu mencuci tangan dan membilas mulut
mereka dengan air sementara menunggu tuan rumah, kemudian mereka melepas
sepatu dan memasuki ruangan untuk melihat peralatan minum teh.
Setelah tamu duduk, maka makanan segera disajikan. Diikuti dengan penyajian teh dari encer hingga kental.
Peralatan
minum teh biasanya diatur dalam tata letak tertentu. Para tamu dan tuan
rumah membungkukkan badan satu sama lain sebelum upacara minum teh
dimulai.
Akhirnya, setelah upacara selesai peralatan dibersihkan dan para tamu secara ritual memeriksanya sebelum pergi.
Upacara
minum teh bisa dilakukan di dalam atau di luar ruangan. Tapi upacara
tradisional formal biasanya dilakukan di dalam ruangan, dan tamu duduk
di atas tatami.
Ruangan harus cukup luas untuk menampung semua tamu dan peralatan upacara.
Tamu
meminum teh dari gelas individual saat teh encer disajikan. Namun
ketika teh kental yang disajikan, mereka meminum bersama dari satu
mangkok besar.Dalam
sebuah upacara resmi, para tamu mencuci tangan dan membilas mulut
mereka dengan air sementara menunggu tuan rumah, kemudian mereka melepas
sepatu dan memasuki ruangan untuk melihat peralatan minum teh.
Setelah tamu duduk, maka makanan segera disajikan. Diikuti dengan penyajian teh dari encer hingga kental.
Peralatan
minum teh biasanya diatur dalam tata letak tertentu. Para tamu dan tuan
rumah membungkukkan badan satu sama lain sebelum upacara minum teh
dimulai.
Akhirnya, setelah upacara selesai peralatan dibersihkan dan para tamu secara ritual memeriksanya sebelum pergi.
Upacara
minum teh bisa dilakukan di dalam atau di luar ruangan. Tapi upacara
tradisional formal biasanya dilakukan di dalam ruangan, dan tamu duduk
di atas tatami.
Ruangan harus cukup luas untuk menampung semua tamu dan peralatan upacara.
Tamu
meminum teh dari gelas individual saat teh encer disajikan. Namun
ketika teh kental yang disajikan, mereka meminum bersama dari satu
mangkok besar.
0 comments:
Post a Comment