Secara semantik, bahasa Latin tidak lagi digunakan dan bisa dikatakan telah mati.Sebagian
orang tidak setuju bahasa latin dianggap punah karena banyak bahasa di
dunia mendapatkan serapan kata dari bahasa Latin.
Namun, satu hal yang pasti, bahasa ini tidak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kini, bahasa Latin tidak lagi menjadi bahasa ibu etnis atau negara manapun.
Meskipun masih diajarkan, bahasa Latin tidak lagi mengalami perkembangan dan dinamika seperti halnya bahasa modern lainnya.
Terdapat
berbagai penyebab mengapa bahasa Latin semakin dilupakan. Faktor yang
paling signifikan adalah surutnya pengaruh Kekaisaran Romawi.
Selama
periode Romawi, bahasa Latin mengalami standardisasi. Seperti layaknya
bahasa Inggris sekarang, pada masa itu orang harus belajar bahasa Latin
agar sukses.
Karena Roma merupakan entitas politik paling kuat di dunia barat pada
saat itu, orang yang ingin maju harus menguasai bahasa Latin.
Akibatnya,
bahasa ini menyebar dengan cepat. Bahasa Latin terus digunakan selama
periode Abad Pertengahan dan tetap menjadi bahasa utama.
Namun,
dengan tidak adanya Kekaisaran Romawi sebagai pemersatu, di banyak
daerah perlahan-lahan bahasa Latin berkembang menjadi dialek yang
berbeda.
Akhirnya, dialek ini menjadi semakin unik dan jauh dari bahasa induknya sehingga berkembang menjadi bahasa tersendiri.
Bahasa-bahasa dunia yang berakar dari bahasa Latin diantaranya adalah bahasa Spanyol, Portugis, Italia, dan Perancis.
Romansh,
sebuah bahasa yang digunakan di bagian sangat kecil dari Swiss, mungkin
merupakan bahasa modern yang paling menyerupai Latin klasik.
Meskipun tidak terkait langsung dengan bahasa-bahasa Romawi, bahasa Latin masih memiliki efek pada banyak bahasa lainnya.
Bahasa Inggris, misalnya, yang merupakan turunan bahasa Jerman memiliki hampir dua pertiga kosakatanya dengan akar bahasa Latin.
0 comments:
Post a Comment