Katedral adalah bangunan gereja yang dipimpin oleh seorang uskup sehingga sekaligus menjadi pusat keuskupan.
Hal ini membuat katedral menjadi semacam pusat administrasi gereja yang lebih besar.
Katedral lazim terdapat dalam denominasi Kristen hirarkis seperti Gereja Katolik dan Anglikan.
Bangunan ini umumnya, meskipun tidak selalu, berukuran besar dengan struktur yang mengesankan.
Hanya saja, tidak semua gereja yang nampak besar merupakan katedral.
Katedral
berasal dari kata latin “cathedra” yang berarti kursi. Secara istilah,
katedral bisa bermakna gereja yang berisi kursi untuk uskup.
Dalam
dunia kuno, kursi merupakan simbol seorang guru dan seorang hakim, dan
karena itu ideal untuk mewakili wewenang dan tugas seorang uskup.
Apa
yang membuat sebuah bangunan disebut katedral adalah kehadiran uskup.
Jadi meskipun besar, sebuah gereja tidak akan disebut katedral jika
tidak ada uskup yang bertugas di dalamnya.
Sebuah bangunan yang
pernah disebut katedral mungkin saja kemudian kehilangan statusnya
karena uskup tidak lagi bertugas di tempat itu.
Gedung-gedung
gereja yang telah kehilangan statusnya sebagai katedral disebut
proto-katedral. Selain itu, gedung gereja dapat berfungsi sebagai
katedral sementara yang disebut pro-katedral.
Dalam Gereja Katolik, katedral memiliki pengelolaan yang lebih kompleks daripada gereja biasa.
Sebuah keuskupan mungkin saja memiliki lebih dari sebuah katedral yang saling berbagi kewenangan.
Meskipun
katedral tidak harus berbentuk bangunan yang megah, kebanyakan
diantaranya sengaja dibuat demikian untuk menunjukkan secara visual
kuasa dan kemuliaan gereja.
Oleh karena itu, katedral biasanya
merupakan salah satu struktur paling indah, paling banyak dikunjungi,
dan mungkin juga menjadi landmark sebuah kota di tempatnya berdiri.
0 comments:
Post a Comment