Hans Christian Andersen adalah penulis cerita dari Denmark dengan 
banyak karyanya dicintai di seluruh dunia seperti “The Princess and the 
Pea,” “The Emperor’s New Clothes,” dan “The Little Mermaid.”
Andersen juga menulis novel, drama, cerita perjalanan, dan puisi, meskipun tidak terlalu dikenal.
Sementara beberapa dari dongeng Andersen didasarkan pada cerita rakyat, banyak diantaranya merupakan kreasinya sendiri.
Hari
 kelahiran Andersen pada 2 April dijadikan Hari Buku Anak Internasional 
untuk menghormati kontribusinya terhadap genre buku anak.
Hans Christian Andersen lahir pada tahun 1805 di Odense, Denmark.
Dia adalah seorang anak kreatif yang mengembangkan minat pada sastra di usia muda.
Dia
 terutama tertarik pada teater dan mengagumi karya Shakespeare. Hans 
membuat sebuah teater mainan beserta boneka untuk mementaskan drama 
favoritnya.
Ketika Hans Christian Anderson berusia 11 tahun, 
ayahnya meninggal. Beberapa tahun selanjutnya dia harus bekerja sebagai 
magang pada penenun, kemudian pada penjahit, dan kemudian bekerja di 
sebuah pabrik rokok di mana rekan kerjanya terus mengganggunya.
Pada tahun 1819, Andersen pindah ke Copenhagen berharap untuk mendapatkan pekerjaan sebagai seorang aktor.
Di Copenhagen, Andersen diterima di Royal Danish Theatre, namun dipecat ketika suaranya pecah.
Mengikuti
 saran dari sesama aktor, Andersen mulai menekuni sastra. Cerita 
pertamanya, The Ghost at Palnatoke’s Grave diterbitkan pada tahun 1822.
Raja Denmark, Frederick VI, bertemu Andersen sekitar waktu ini dan memutuskan untuk membayar biaya sekolahnya.
Andersen
 menghadiri sekolah tata bahasa di Slagelse dan Elsinore selama sekitar 
lima tahun, tapi disleksia yang dideritanya membuat sekolah menjadi 
pengalaman sulit dan traumatis.
Untuk sementara waktu, dia tinggal bersama kepala sekolahnya yang 
secara fisik menyiksanya. Selain itu, Andersen lebih tua dari sebagian 
besar teman-teman sekelasnya dan mengalami kesulitan untuk bergaul.
Pengalaman
 ini mungkin mempengaruhi cerita karangannya “The Ugly Duckling,” di 
mana bayi angsa diasingkan karena hidup di antara bebek, untuk ternyata 
sang angsa tumbuh jauh lebih cantik dibandingkan para bebek.
Andersen
 mulai mendapatkan ketenaran sebagai penulis pada tahun 1829 dengan 
ceritanya, “A Journey on Foot from Holmen’s Canal to the East Point of 
Amager.”
Pada tahun 1833, dia menerima hibah dari Raja Frederick 
VI untuk melakukan perjalanan tur keliling Eropa dan tiba di Roma pada 
tahun 1834.
Tahun berikutnya, Andersen menerbitkan novel pertamanya, The Improvisatore, serta volume pertama cerita dongengnya.
Dia
 menerbitkan dua volume cerita dongeng dalam dua tahun berikut, meskipun
 tidak populer pada awalnya. Namun, novel dan catatan perjalanannya 
secara luas diakui.
Andersen menulis beberapa karya teater di tahun 1840-an, tetapi dengan sedikit keberhasilan.
Seiring
 waktu, cerita dongeng Andersen semakin populer yang memacunya 
memproduksi cerita tambahan sampai sesaat sebelum kematiannya.
Novel terakhirnya, To Be or Not to Be, diterbitkan pada tahun 1857 setelah 20 tahun absen menulis genre ini.
Pada
 tahun 1872, Andersen melukai dirinya sendiri saat jatuh dari tempat 
tidur. Setelah itu, kesehatannya tidak pernah pulih dan akhirnya dia 
meninggal dengan tenang pada 4 Agustus 1875.
Karya Andersen, 
seperti cerita rakyat yang menginspirasinya, seringkali memiliki nuansa 
gelap, emosional, dan pedih serta bisa dinikmati oleh orang dewasa 
maupun anak-anak.
Dongengnya telah menjadi isnpirasi dari banyak buku, drama, film, dan kartun serta menginspirasi banyak penulis lain.
 

0 comments:
Post a Comment