KISAH DIBALIK 7 NAMA PENULIS DUNIA

MIZANMAG.COM - Menggunakan nama pena
bukanlah hal yang aneh di kalangan penulis.
Nyatanya, banyak penulis terkenal yang memakai
nama pena dalam menerbitkan karya-karya
mereka. Misalnya saja, Stephen King, yang dulu
sempat memakai nama pena Richard Bachman
untuk karya ternamanya The Dark Half. Selain
Stephen King, berikut tujuh penulis kenamaan
dunia yang menggunakan nama pena.
Lewis Carroll
Penulis Alice in Wonderland yang legendaris ini
tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda. Namun,
tahukah Anda nama Lewis Carroll yang
sebenarnya? Carroll dilahirkan dengan nama
Charles Lutwidge Dodgson, yang terdengar
terlalu Inggris bagi telinga Amerika. Akhirnya,
Dodgson mengadopsi nama Lewis Carroll di
tahun 1856, karena ia adalah orang yang rendah
hati dan ingin mempertahankan kehidupan
pribadinya. Ketika surat untuk Carroll tiba di
kantor Dodgson di Oxford, ia selalu menolak dan
menyangkalnya. Lalu, darimanakah Dodgson
mendapat ide untuk nama penanya? Sebenarnya
nama pena Dodgson hanyalah permainan kata
dari nama aslinya. Jika diubah dalam bahasa
Latin, maka nama Charles Lutwidge akan menjadi
Carolus Ludovicus, dan berubah menjadi Carroll
Lewis dalam bahasa Inggris. Ia lalu mengubah
susunannya, hingga menjadi Lewis Carroll yang
kita kenal sekarang ini.
Joseph Conrad
Penulis Polandia Józef Teodor Konrad
Korzeniowski memiliki nama yang sulit untuk
diucapkan. Ketika memublikasikan tulisannya di
akhir tahun 1800-an, ia mengubah namanya
menjadi Joseph Conrad, yang merupakan versi
Inggris dari namanya. Sayangnya, keputusan
Conrad untuk mengubah namanya ini membuat
para cendekiawan Polandia menganggapnya telah
mengkhianati tanah air dan juga budayanya.
Ditambah lagi, Conrad kemudian menjadi warga
negara Inggris dan menerbitkan bukunya dalam
bahasa Inggris pula. Namun, Conrad—yang selalu
mendefinisikan dirinya sebagai orang Polandia—
menjelaskan bahwa Józef Konrad adalah nama
Kristennya, dan ia sengaja mengubahnya agar
lebih mudah diucapkan oleh lidah asing. Ia juga
tidak bermaksud untuk bersikap tidak setia
kepada negaranya, tapi justru ingin membuktikan
kepada orang Inggris bahwa seorang pria baik-
baik dari Ukraina (Conrad adalah orang Polandia
yang tinggal wilayah yang dikuasai Ukraina) pun
dapat menjadi seorang pelaut hebat sama seperti
mereka, dan memiliki kemampuan menulis serta
menyampaikan sesuatu dalam bahasa mereka.
Pablo Neruda
Sama seperti Conrad, nama asli Neruda
yaitu Ricardo Eliecer Neftalí Reyes
Basoalto terlalu sulit untuk diucapkan.
Apalagi, meskipun sejak kecil Neruda
sudah menyukai kesusasteraan, ayahnya
selalu menentang hobinya itu. Jadi,
ketika mulai menerbitkan puisinya, ia
membutuhkan nama lain agar ayahnya
tidak tahu. Ia memilih nama Pablo
Neruda atas penghormatannya pada
seorang penyair Ceko bernama Jan
Neruda. Ia kemudian mengadopsi nama
penanya itu untuk menjadi namanya
yang sah.
Stan Lee
Komikus ternama Amerika Serikat yang memiliki
nama asli Stanley Martin Lieber ini senang
membuat komik. Namun ia berharap agar suatu
saat nanti ia akan menghasilkan sebuah karya
sastra yang lebih serius, dan menyimpan nama
aslinya untuk saat itu. Namun sepertinya saat itu
tidak datang, atau mungkin Lee sudah merasa
bahwa komiklah dunianya yang sejati, hingga
akhirnya ia menggunakan nama itu sebagai
namanya yang sah, setelah mendapatkan
pengakuan dari dunia internasional.
Voltaire
François-Marie Arouet menulis sebuah drama
ketika ia dipenjara di Bastille pada awal tahun
1700. Untuk menunjukkan bahwa ia telah keluar
dari masa lalunya, terutama untuk menunjukkan
kepada keluarganya, ia menggunakan nama pena
Voltaire. Voltaire Foundation menjelaskan bahwa
nama ini merupakan anagram dari “Arovet Li”
yang berasal dari “Arouet le jeune” atau “Arouet,
muda”. Huruf u dalam kata itu kemudian diubah
menjadi v, dan huruf j berubah menjadi i, yang
merupakan hal umum di masa itu.
George Orwell
Eric Arthur Blair, memutuskan untuk
menggunakan nama George Orwell ketika
menerbitkan buku pertamanya, Down and Out in
Paris and London , agar keluarganya tidak merasa
malu dengan kemiskinannya. Nama itu dipilihnya
karena menggambarkan kecintaannya kepada
tradisi dan juga keindahan alam Inggris, karena
nama George merupakan malaikat pelindung
Inggris, dan sungai Orwell adalah salah satu
tempat favoritnya.
J.K. Rowling
Pihak penerbit Joanne Rowling tidak yakin jika
para pembaca Harry Potter, yang ditujukan untuk
anak-anak dan remaja lelaki—akan mau membaca
buku itu jika mereka tahu bahwa penulisnya
adalah seorang perempuan. Jadi, mereka
memintanya untuk menggunakan inisial agar
jenis kelaminnya tersamarkan. Rowling kemudian
memilih nama tengah “Kathleen” yang
merupakan nama neneknya, sehingga
mendapatkan nama inisial yang sempurna: J.K.
Rowling. [Mentalfloss]
 
sumber; internet

0 comments:

Post a Comment